IdWebHost

Murphys Law

Hukum-hukum Murphy yang dilontarkan oleh Edward Murphy yang intinya:
Jika ada yang sesuatu yang berpotensi salah, maka hal itu akan menjadi salah
Semuanya memakan waktu lebih lama dari seharusnya
Tidak ada yang sesederhana yang terlihat
Diartikan juga sebagai hukum sial. karena orang yang merasakan hukum ini dianggap merasa sial
contoh :
- komputer ngadat melulu, saat dipanggil tukang reparasi ternyata bisa
- Ingin menghindari macet malah kena macet
- Kunci selalu ada di meja, tapi waktu dibutuhkan malah kunci tak tau ada dimana
- teman waktu tidak dicari sering ketemu, waktu kangen berat malah sulit carinya
- waktu kenyang banyak makanan, tapi kalo lagi lapar laparnya malah ndak ada makanan

Kesimpulannya apa yang kita pikirkan bisa menjadi lurus atau terbalik, hukum ini dasarnya dari mana gitu?? tapi ya bisa bener juga. Aku juga bingung. Murphy ini kebanyakan nganggur sampe mencetuskan hukum ini, cerdas.

Murphys Law


Dalil Murphy ( Murphy’s Law ) memang tidak serupa dengan dalil Archimedes atau dalil Pithagoras misalnya. Dia tidak membutuhkan pembuktian empiris untuk mendukungnya.Namun akurasinya tak perlu diragukan lagi. Dan kalau rumus dalil-dalil ilmu fisika atau mekanika itu bisa membuat kening kita berkerut, maka dalil yang satu ini justru membuat kita tertawa bahkan kadangkala menertawakan diri kita sendiri.

Konon Dalil Murphy ini dipopulerkan pada tahun 1949 oleh seorang perwira Angkatan Udara AS bernama Kapten Edward Murphy yang ditugasi untuk melakukan penelitian akan kemampuan manusia menahan deselerasi mendadak misalnya pada saat tabrakan. Maka lahirlah ungkapannya yang terkenal If anything can go wrong, it will. (terjemahan bebasnya : Kalau sesuatu bisa jadi berantakan, dia pasti akan)

Kita lihat dari pengalaman sehari-hari. Anda sedang tergesa-gesa hendak membuka pintu gudang yang terkunci. Di tangan anda ada segepok anak kunci yang tidak diberi tanda. Berarti anda harus mencobai satu per satu anak kunci itu. Dan lihatlah anak kunci yang pas untuk membuka pintu itu justru anak kunci yang terakhir dari 10 kunci yang anda coba. Mengapa bukan anak kunci yang kedua atau ketiga, protes anda dalam hati. Inilah yang disebut Murphy’s Law.

Atau yang lain ini. Anda mencari peniti untuk mengikat kaitan celana yang putus kancingnya. Semua laci dan sudut-sudut lemari sudah anda telusuri namun tetap tidak ketemu. Padahal sehari-hari pada saat anda tidak membutuhkan peniti-peniti itu selalu anda lihat. Jadi bunyi dalil Murphynya : semakin dicari sesuatu barang, semakin tidak ketemu barang itu.

Ada rumus lain lagi di bidang perlalu-lintasan. ” Kalau anda sedang terburu-buru semua lampu lalu-lintas berwarna merah, kalau anda tidak terburu semua lampu berwarna hijau”

Dan mengenai kendaraan : ” Berapapun panjangnya masa garansi kendaraan anda, pada hari garansi mobil anda habis, mobil anda akan mogok”

Atau dejavu berikut ini : begitu anda selesai mencuci mobil hujanpun turun. Padahal berhari-hari anda tidak mencuci mobil cuaca panas terik. Jadi dalil Murphy nya berbunyi :

Mencuci mobil identik dengan ritual tarian hujan orang Indian yang memanggil dewa hujan.

Dan yang ini : ”Ban mobil akan kempes pada saat anda tidak membawa ban serep”

Dalil Murphy ini memang mencakup segala aspek kehidupan manusia dan kadang-kadang disertai pula dengan simbol-simbol matematika. Coba kita lihat salah satu ’rumus’ yang berbicara tentang kecantikan wanita.

”Cantik dari jauh = Jauh dari cantik.”

Atau rumusan mengenai anak balita : ”Intensitas ngambeknya (tantrum) berbanding lurus dengan jumlah orang yang menontonnya” dan satu lainnya : ” Kalau kita mau menggendongnya,dia minta jalan. Kalau kita mengajak dia jalan, dia minta digendong”

Ada pula yang bergaya ilmu statistik seperti : ”Semakin seksi seorang pria semakin tinggi probabilitasnya dia seorang gay”

Dan bicara soal seks : ” Jangan bercinta di halaman belakang, cinta memang buta, tetapi tetanggamu tidak”

Dan dalil soal pernikahan: ” Bila seorang pria ingin isterinya mendengarkannya,

dia tidak mendengarkan. Bila pria itu ingin tidak didengar oleh isterinya, maka dia akan pasang telinga lebar-lebar”.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 Response to "Murphys Law"

Post a Comment