Saat dunia maya digemparkan adanya fenomena Ojek Online seperti Go -Jek, yang kini mulai tenar di ibukota Jakarta sana, sampai banyaknya bermunculan saingannya seperti Blue-Jek anak perusahaan Bluebird. Dan kini ada lagi yang bernama Love-Jek, parodi dari situs PosRonda. Anda perlu luangkan waktu sejenak, baca kisah dari Mba Dewi Rachmayani berikut ini
Siang ini ( 02 September 2015 ), batalin orderan grabbike dari stasiun Palmerah - kantortr.
Pasalnya, di stasiun Palmerah ketemu kakek-kakek yang dengan sopan nyodorin helm
ke orang yang lalu lalang di trotoar.
Namanya Pak Soleh, 65 tahun. Sudahah 10 tahun jadi tukang ojek, sebelumnya pedagang kaca di Pejompongan.
Setiap hari Pak Soleh bergerak dari rumahnya di Sawangan, Depok menuju
stasiun Palmerah. Buat Pak Soleh, gak gampang dapetin penumpang, "Orang
rata2 pada takut kalo yang nyetirin udah tua kaya saya, neng". Jadinya,
rata-rata sehari Pak Soleh bawa pulang 60 ribu rupiah, hasil ngojek
seharian. Ini dibawah pendapatan tukang ojek konvensional lainnya.
20 menit ngobrol ngalor ngidul sepanjang perjalanan. Menjelang Mega
Kuningan, gw tanya berapa ongkosnya. "Terserah. Seikhlas penumpang aja".
Gw desak untuk sebut angka, jawaban Pak Soleh "Kalo 20 ribu kemahalan
nggak Neng?"
Di dompet, ada 170 ribu.
20 ribu gw simpen, selebihnya...rezeki Pak Soleh yg kebetulan nangkring dulu di dompet gw.
Mata Pak Soleh berkaca-kaca ketika rupiah berpindah. Gw pinta nomor
hpnya dan langsung pamit, nggak mau ketauan kalo mata gw juga tiba2
kelilipan.
Malu, sudah banyak yang Tuhan kasih, tapi gw selalu meminta
lebih. Mau mobil yang lebih keren, mau tas yang lebih banyak, dan lebih-lebih
lainnya.
Barakallah ya Pak Soleh. Sekarang, yang bakal saya cari di stasiun Palmerah Bapak ini, bukan ojek-ojek promo.
Btw, ini no Pak Soleh. Mungkin besok2 temen2 ada yg butuh ojek sekitaran Palmerah 085775304525
0 Response to "Seiklasnya - Jek"
Post a Comment