IdWebHost

Otak KadaL (Kadalisme)

ini soal otak kadal ..

Otak Kadal

otak kadalmu adalah sebuah komputer yang tidak bisa membedakan antara adanya seekor beruang liar dan buas yang mengejarmu, dengan ketakutan kecil seperti terlambat masuk ke kantor.

Ketika otak kadal ini mengenali adanya emosi atau perasaan takut, tidak perduli itu apakah ketakutan ditolak oleh orang yang kamu cintai, atau takut diberhentikan dari pekerjaanmu, bahkan takut kemungkinan kalah dalam perjudian, maka sebuah switch akan diaktifkan {{ceklek}}

Sumbu pendek HPA (hypothalamic-pituitary-adrenal) pun menyala, mengaktifkan Hypothalamus dan melepaskan CRF (corticotrophin-releasing factor) ke dalam jaringan syaraf.

CRF akan memicu kelenjar pituitary untuk memuntahkan prolactin, hormon pertumbuhan serta ACTH (adrenocorticotropic hormone) yang akan merangsang kelenjar adrenalin untuk memuntahkan cortisol.

Cortisol ini bertanggung jawab membantu tubuh mempertahankan homeostatis ketika otak dicekam rasa takut dan menganggap bahwa sebuah ancamam, seperti beruang liar dan buas yang sedang mengejarmu adalah hal yang benar-benar diyakininya dan dianggap sangat nyata (makanya jangan menganggap orang yang ketakutan dan cerita melihat hantu itu bohong, karena itu nyata, di dalam otaknya)

Ketika ketakutan, otak kadalmu juga akan mengaktifkan sistem syaraf Sympathetic.

Menghadirkan "flight-or-fight" response yang akan membuat kelenjar adrenalin memuntahkan epinephrine dan norepinephrine yang memicu dag-dig-dug, naiknya detak jantung, tekanan darah, berdampak kepada banyak aspek physiologis dalam menghasilkan response menjadi sulit bergerak, atau malah lari sekenceng-kencengnya dan juga, kedua hormon ini akan mempengaruhi beragam metabolisme di seluruh tubuh ..

Pembuluh darah yang bertugas mengalirkan darah ke saluran pencernaan, tangan, dan kaki akan menyempit. Sementara pembuluh darah yang mengarah ke jantung, otot-otot utama, dan otak akan membesar.

Secara khusus mengatur aliran darah ke organ-organ yang akan membantumu melepaskan diri dalam keadaan darurat, pupil atau anka mata akan membesar sedemikian lupa sehingga semakin banyak cahaya yang bisa masuk dan diolah sebagai gambaran situasi yang sedang dihadapi.

Kecepatan kerja metabolisme tubuh akan meningkat sangat drastis sebagai upaya menghasilkan cadangan energy dengan cara memecah cadangan lemak  dan mengalirkan glukosa ke dalam darah.

Kecepatan bernafaspun meningkat, saluran pernafasan melebar, dalam upaya membiarkan lebih banyak oksigen yang masuk dan otot-ototpun mulai menegang, menjadi pejal, siap melontarkan tubuh untuk berlari sekencang-kencangnya dari kejaran beruang liar yang buas itu.

Produksi asam lambung meningkat, sementara enzim pencernaan menurun, dan kerongkonganpun mengalami kontraksi yang tak jarang memicu diare atau sembelit.

Cortisol akan menekan sistem kekebalan tubuh untuk meredakan peradangan yang mungkin saja terjadi ketika ada luka akibat serangan beruang liar dan buas itu .. sistem reproduksi akan dimatikan {{pettt}} hahahaha, masa kamu memikirkan s*ks ketika dikejar beruang liar dan buas?

Pada dasarnya saat kamu mendapatkan serangan dari beruang liar dan buas itu tubuhmu akan mengabaikan kebutuhan untuk tidur, kebutuhan untuk mencerna makanan, dan kebutuhan untuk berhubungan s*ks.

Sementara itu, tubuh akan fokus pada berlari atau berjalan, mengoptimalkan pernafasan, meningkatkan kinerja berpikir, serta mendistribusikan oksigen ke manapun yang dipandang perlu dalam upaya membuatmu aman dari kejaran beruang liar dan buas itu.

Jadi, ketika kamu takut kehilangan uang, takut mendapatkan penolakan atau gagal dalam memenuhi sebuah kontrak kerja, saat itu tubuhmu tidak tahu ada beruang atau tidak.

 Tapi, respon fisologis yang dihasilkan sama, terakumulasi, terulang berkali-kali dan akhirnya respon alamiah biologis terpicu sebagai mekanisme perlindungan diri yang pada kenyataannya, dalam hal ini justru lebih banyak merusak ketimbang memberdayakan.



OK lah kalo begitu ..

Jadi bisa disimpulkan bahwa ketika tubuh sedang stress merespon, maka proses perbaikan diri tidak akan berlangsung. Kinerja dan fungsi tubuh akan makin rusak dari waktu ke waktu.

Namun, tubuh juga otomatis memperbaiki dirinya sendiri ketika bisa memasuki kondisi relaksasi secara fisiologis. Makanya di banyak budaya, teknik pijat relaksasi malah efektif membantu pemulihan dari sakit yang seharusnya tidak ada hubungannya dengan teknik pemijatan.

Kondisi stress tadi secara alamiah memicu sel-sel untuk mempertahankan diri dan berubah menjadi sel-sel yang kita kenal sebagai kanker, yang biasanya secara alamiah juga akan dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh, justru malah mendapatkan dukungan untuk berkembang biak.

Jaringan yang rusakpun akan dipergunakan untuk memperluas wilayah penyebarannya dan akhirnya seseorang mendapatkan label dalam kondisi "sakit" .

Tapi, mekanisme ini tidak mutlak berlangsung seperti ini bila seseorang tahu cara membawa tubuh ke dalam kondisi relaksasi, kondisi santai yang menyeimbangkan kembali semua proses.

 Saya anjurkan anda membaca buku laris "The Relaxation Response" karya Dr. Herbert Bensen 

Untungnya lagi  dengan memberi jeda sesaat, maka kesadaran akan memicu otak bagian depan (forebrain) yang bisa diarahkan untuk berpikir positif, menghadirkan perasaan-perasaan yang positif seperti cinta, hubungan yang harmonis, keintiman, kesenenagan, harapan serta dengan sengaja menarik nafas panjang dari hidung maka emosi atau perasaan takut tadi akan mulai menghilang.

Hypothalamus pun berhenti memicu organ2 lain seperti pada saat stress dan berhenti menghadirkan stress-stress yang lain

Makanya, kita sering dianjurkan untuk senantiasa optimis dan penuh harapan, merasa dicintai dan didukung, dalam keselarasan antara karya dan cipta, memiliki pegangan spiritualitas, setia kepada pasangan, menunjukkan kasih sayang.

Karena dengan demikian maka dominasi respons yang memicu relaksasi akan menggantikan respons-respons yang memicu stress.

Rasa takut membawa fisik kepada kondisi stress dan kesakitan, sementara rasa cinta, keyakinan, dan kesenangan adalah obat-obat pencegahan serta perawatan yang sangat efektif dalam kebugaran serta kesehatan tubuh.

 Ketika tubuh bisa memasuki relaksasi, maka sistem syaraf sympathetic akan melepaskan ketegangannya, cortisol dan adrenalin, yang kalo berlebihan secara terus menerus akan membuat tubuh tegang dan rusak, juga akan menurun kadarnya di dalam tubuh.

Sistem syaraf parasympathetic akan mengambil alih kendali, sistem kekebalan tubuh akan aktif kembali dan tubuhpun memasuki fase self healing dengan cepat dan alamiah ..

Jadi pikiran dapat menyembuhkan badanmu. 

Benar sekali .. 

tapi ini bukan soal dahsyatnya kekuatan pikiran, bukan juga tentang sugesti, bukan juga tentang pola berkata-kata, bukan juga tentang quantum dan metaphisik.
ini cuma soal phisiology otak kadal ..

#peliharalah.dengan.baik
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

2 Responses to "Otak KadaL (Kadalisme)"

  1. Pentingnya berpikir positif ya. Emang sebutannya otak kadal ya?

    ReplyDelete
  2. Otak kadal???? I don't,,
    Intinya sangatlah bersikap optimis,,,

    Optimis be happy

    ReplyDelete