Pengalaman pribadi,
saya percaya apapun yang kita perbuat akan kita lihat hasilnya dikemudian hari walau itu kita anggap sangat sepele.
Jangankan perbuatan, sebuah lintasan pikiran-pun niscaya kita juga akan melihatnya di hari saat itu, dimana mungkin kamu sudah tidak lagi memiliki ingatan tentang hari dimana kamu pernah berpikir "tentang itu".
Jangankan perbuatan, sebuah lintasan pikiran-pun niscaya kita juga akan melihatnya di hari saat itu, dimana mungkin kamu sudah tidak lagi memiliki ingatan tentang hari dimana kamu pernah berpikir "tentang itu".
hahaha, mumet ya kata-katanya.
saya pernah baca sebuah hadist dimana isinya tentang pembalasan terhadap apa-apa yang telah diperbuat manusia, yang bahkan sebesar Zarah (partikel atom terkecil)-pun akan diperlihatkan kepada manusia nanti di hari yang akan datang (Hari penghakiman).
Dalam hidup saya sudah sering mengalami peristiwa dimana kejadian berkaitan erat dengan Hukum ini, atau yang barat sebut sebagai Law of Attraction.
cara-NYA memperlihatkan kepada Hambanya mungkin berbeda, yang saya percayai hanyalah masalah waktu. Ya waktu dimana bagi insan yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Satu insan ditunjukkan lebih cepat, sedangkan insan lainnya menunggu "waktu yang tepat".
saya pernah baca sebuah hadist dimana isinya tentang pembalasan terhadap apa-apa yang telah diperbuat manusia, yang bahkan sebesar Zarah (partikel atom terkecil)-pun akan diperlihatkan kepada manusia nanti di hari yang akan datang (Hari penghakiman).
Dalam hidup saya sudah sering mengalami peristiwa dimana kejadian berkaitan erat dengan Hukum ini, atau yang barat sebut sebagai Law of Attraction.
cara-NYA memperlihatkan kepada Hambanya mungkin berbeda, yang saya percayai hanyalah masalah waktu. Ya waktu dimana bagi insan yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Satu insan ditunjukkan lebih cepat, sedangkan insan lainnya menunggu "waktu yang tepat".
Suatu hari saat dalam waktu bekerja saya sempatkan jalan-jalan dulu pakai motor , (sambil ngulur waktu hahaha).
Saat kembali beberapa Rekan kerja menanyakan ;
"Darimana Kamu, jam kerja kok pergi"
"Beli material (Cat Besi karena kerjaan saya berhubungan dengan Las Listrik di Purwokerto), musuhnya motor dijalan ya kamu tahu lah masalah Ban (deg, lisan berbohong)"jawabku
Nah atasan saya ini kebetulan ada disamping mendengarkan, lalu mendekati saya sambil memberi uang pengganti ongkos tambal ban saya.
Ada rasa dagdigdug saat menerima uang tersebut, memanglah nominal tidak seberapa, namun dalam hati saya telah membohongi diri, dimana ini jauh lebih bahaya daripada membohongi orang lain.
Tak munafik, saya akui dulu sering dizaman otak masih jahilliyah melakukan hal semacam korupsi kecil memanipulasi duit atasan, tetapi setelah tahu tentang tabur tuai bahkan mengalaminya sendiri berkali-kali kini saya tobat (Sumpah demi Jiwaku yang berada di TanganNYA).
Tuhanku maha adil disaat saya memanipulasi sejumlah nilai, akan dibalas dengan amat kasihNYA sampai sepuluh kali.
Pernah suatu ketika memanipulasi sejumlah senilai 15ribu, dikemudian hari ada saja kejadian tak terduga dimana saya harus mengeluarkan sejumlah uang yang nilainya jauh diatas nilai dari 15ribu untuk memperbaiki masalah tersebut.
Maha Adil DIA menunjukkan jalan untuk berfikir bagi hambanya yang dikasihi.
Kejadian ini membuatku berfikir "Saat kita menggambil Rejeki yang dipercepat dengan cara yang berlawanan Hukum Alam (jalan haram) sebenarnya kita sedang menukar rejeki masa depan kita senilai 10 dengan nilai 1 di masa kini"
Tidak cuma sekali kejadian mirip seperti itu, sampai pada suatu titik dimana saya berhenti manipulasi terhadap Hati Nurani sendiri.
Kembali pada kejadian Masalah Ban tadi itu kejadian belum lama, setelah kejadian itu saya terus-terusan kepikiran kok bisa ya lisan ini bohongin diri lagi.
Sampailah pada hari ini, hari dimana saya menulis cerita ini, kejadian tak terduga datang lagi, saat ke kota Cahaya Cilacap dalam perjalanan Ban Motor saya Bocor. Jauh dari tambal ban sambil menuntun beratnya motor dengan ban kempes, namun saya sadar inilah caraNYA membalas perbuatanku kemarin,
Terima kasih kuucapkan telah diberi pelajaran berharga lagi,
0 Response to "Tentang Hukum Karma : Kausalitas dalam Islam"
Post a Comment